MINI CASE 3 – Westjet Airlines

Delapan puluh dua persen. Itulah pangsa pasar yang dikuasai Air Canada, satu-satunya penerbangan utama Kanda yang tersisa, setelah pengambil-alihan Canadian Airlines yang memboroskan uang pada musim semi tahun 2000. Dan industry penerbangan Kanada sekarang mengalami beberapa guncangan besar. Konsumen menghadapi pasar penerbangan yang lebih mengandalkan pada pesawat tunggal daripada Negara barat lainnya-bahkan Lufthansa Jerman hanya mempunyai 60 persen pangsa pasar-mengeluh tentang monopoli yang nyaris total. Mereka mengkritik penerbangan yang sangat kelebihan pemesan, antrian yang terlalu panjang di check in, layanan telepon dengan waktu tunggu setengah jam lebih, dab harga yang membuat penumpang lebih murah terbang ke Eropa daripada ke provinsi lain. Sebagai jawabannya, pemerintah Kanada mendorong perusahaan penerbangan dan berdiri di balik usahanya untuk membuatnya hadir di pasar. DPR mensahkan undang-undang pada bulan Mei 2000 yang mendefinisikan “penyalahgunaan posisi dominan” dan memberdayakan biro persaingan (sama dengan Komisi Perdagangan Federal A.S) untuk menghukum perusahaan yang menetapakan harga yang menguras uang. Gerakan legislatif itu didorong oleh serangan Air Canada terhadap Westjet Airlines karena masuk ke pasar kanada timur. Westjet Airlines adalah perusahaan penerbangan berdiskon yang berjuang untuk melakukan penrbangan yang lembut dalam lingkungan yang semakin bergolak itu.

Dari enam penerbangan berdiskon yang terjadwal yang dimulai di Kanada dalam 20 tahun terakhir, hanya Westjet, yang berpusat di Caligary, Alberta, yang tetap terbang. Perusahaan itu melayani 13 kota di bagian barat kanada dan mempunyai 5 persen pangsa pasar kanada. Tetapi Stephen C. Smith, presiden Westjet telah membuat keputusan strategis untuk membawa perusahaan itu ketingkat nasioanal.

Westjet, didirikan pada tahun 1996, mencontoh model strategis Southwest Airlines. Southwest Airlines, perusahaan penrbangan A.S., telah menikmati kesuksesan fenomenal dengan rumusan strategis tarif yang rendah dan rute yang pendek. Tariff Westjet rata-rata 40 persen lebih rendah daripada Air Canada. Perusahaan itu menawarkan satu kelas tempat duduk, tidak ada makanan di pesawat atau lounge eksekutif di bandara, dan berkonsentrasi pada penerbangan sejauh 400 mil atau kurang. Penumpang tidak memperoleh karcis, hanya nomor konfirmasi. Dan untuk memotong biaya,westjet mendorong penjualan karcis melalui internet, yang sekarang menghasilkan sekitar 11 persen dari karcis yang terjual. Bila memungkinkan, mendarat di bandara yang kecil yang mengenakan tariff penggunaan yang lebih rendah. Salah satu penyimpangan dari strategi southwest adalah Westjet menempatkan penumpang atau tamu pada kursi tertentu.

Seperti yang digambarkan oleh berbagai strategi tersebut, Smith telah membuat komitmen untuk menjaga biaya operasi supaya tetap rendah. Selain itu, seperti Southwest, Westjet menerbangkan satu kelas jet, Boeing 737, yang meminimalkan pelatihan pilot, biaya pemeliharaan, dan waktu proses kerja di gerbang. Untuk menahan karyawannya (sekitar 1.100 di antaranya) tidak tergabung dengan serikat pekerja dan, karena itu, memebrikan kendali yang lebih besar kepada perusahaan itu atas gaji dan upah, Westjet menggunakan beberapa insentif. Insentif yang utama adalah semua karyawan yang telah bekerja di perusahaan itu paling sedikit tiga bulan berpartisipasi dalam rencana pembagian laba-$ 4 juta dibagi ke sejumlah karyawan yang memenuhi syarat pada tahun 1999. Selain itu, 70 persen karyawan berpartisipasi dalam rencana pembelian saham, dimana Westjet menyesuaikan sumbangan karyawan sampai 20 persen dari gaji mereka.

Model smith yang tanpa embel-embel itu tampaknya berhasil. Selama empat tahun operasinya, pertumbuhan Westjet telah stabil. Pendapatan jarak penumpang (ukuran operasi utama dalam industry penerbangan) naik sebesar 54 persen untuk empat bulan pertama pada tahun 2000. Pada bulan April 2000, 78 persen kursi yang tersedia terisi, dibandingkan dengan 71 persen pada bulan April 1999. Westjet juga secara konsisten menghasilkan laba. Seorang jubir kelompok konsumen Kanada berkata, “Westjet dijalankan dengan ketat dan dikelola dengan baik….tidak terlalu banyak keluhan penumpang.” Akan tetapi, beberapa ahli berkata bahwa keputusan strategis Smith untuk bersaing secara nasional adalah perjudian yang akan membuat unggul atau sebaliknya menghancurkan Westjet. Itu adalah risikonya dan ini bukan industry yang bisa mentoleransi banyak kesalahan. Untuk mengakmodasi ekspansi nasionalnya, Westjet memesan 20 jet Boeing 737 baru untuk dikirimkan selama delapan tahun dan berencana untuk menyewaguna 10 lagi. Juga, pesaing Westjet, Air Canada, memulai penerbangan berdiskonnya pada musim panas tahun 2000, dengan melayani wilayah gemuk Westjet, bagian barat kanada. Walaupun analisis industry berkata bahwa Air Canada yang tergabung ke serikat pekerja akan mengalami kesulitan dalam mengimbangi struktur biaya Westjet yang tidak bergabung ke serikat pekerja, beberapa orang merasa bahwa Westjet mungkin melebih-lebihkan dirinya sendiri dan memperluas usaha lebih cepat daripada kecepatan kenaikan permintaan atas jasanya. (sumber Buku Manajemen jilid 7 – Stephen P. Robbins, hal 217).


This entry was posted in Mini Case. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *